Cara Berkomunikasi Yang Baik Dengan Anak
Cara Berkomunikasi Yang Baik Dengan Anak
Komunikasi Orangtua dengan Anak |
Komunikasi adalah
jembatan berbagi kefahaman antara kita dengan anak.
Masalah dalam komunikasi disebabkan adanya kemungkinan pemahaman kita berbedan dengan pemahaman anak kita.
Masalah dalam komunikasi disebabkan adanya kemungkinan pemahaman kita berbedan dengan pemahaman anak kita.
Pernahkah kita
berbicara kepada anak seperti ini :
“Kecilkan TV nya!”
“Apa sudah kamu rapikan tempat tidurmu?” “Segeralah berpakaian!” “PR mu sudah
dikerjakan?” “Keluarkan bola itu!”
Jika sebagian besar
pesan kita kepada anak bernada seperti itu maka besar kemungkinan walaupun
pesan kita itu sampai pada anak tetapi anak merasa diomeli, diperingatkan,
dikritik, diancam, dikuliahi, dipertanyakan, dituntut. Akibatnya bisa membuat
anak sangat tertekan dan merasa menjadi anak yang bodoh dan tidak dicintai.
Contoh:
Anak kita pulang
sekolah mengadu bahwa dia disekolah dimarahi oleh gurunya. Menanggapi pengaduan
anak tersebut kadang kita juga marah, atau ingin tahu penyebabnya, atau
menghukuminya dengan pertanyaan seperti ini :
“Memangnya apa
yang kamu lakukan, kok sampai gurumu memarahimu?”
Dengan pertanyaan ini
anak berfikir, karena kamu membuat sesuatu menyebabkan gurumu marah dan mengira
kita membela gurunya dan tidak perduli tehadap perasaanya.
Dalam kasus diatas
jangan menyalahkan anak atau guru, akan tetapi lebih baik jika kita respon sbb:
Hentikan aktivitasmu,
duduklah disampingnya, pegang tangannya dan tatap wajahnya dan dengarkan cerita
atau curhatanya. Berkonsentrasilah pada apa yang sedang dia ceritakan. Ingat
jika tidak nyaman dipegang maka jangan memaksa memegang tangannya.
Kemudian anda bisa
menanyakan perasaanya, misalnya :
“Ketika gurumu
memarahimu, kamu malu ya? Apa adik ikut marah?”
Tunggu jawabanya dan
pahami perasaanya, kemudian bertanyalah lagi
“Kira-kira apa
yang adik lakukan agar tidak dimarahi lagi?”
Setelah mengerti
perasaanya maka kirimlah pesan cinta yang baik dan jelas kepada anak. Pesan
yang baik adalah pesan yang bersahabat, membesarkan hati dan memaahami perasaan
anak.
Contoh :
“Ide itu bagus
sekali dik, kakak suka, adik pintar deh”
“Kakak senang adik
bisa berpakaian sendiri”
“Maukah adik
membantu kakak?”
Ketika kita sedang
lelah atau kurang bahagia atau marah, sangatlah sulit mengirimkan pesan cinta
membesarkan hati anak. Jika kita mengekspresikan pesan marah kita kepada anak,
maka ketika itu kita melakukan hal yang buruk kepada anak. Sebaiknya anda menunggu
tenang dan terkendali dulu.
Pesan yang lebih
jelas adalah pesan persahabatan sbb:
“Kakak sangat
senag ada didekat adik”
“Ke pasar yuk,
kakak suka pergi sama adik”
Jika harus berbagi
perasaan sebaiknya gunakanlah pesan dengan pola “aku” karena seseorang dapat
berbagi perasaan tanpa menyalahkan orang tersebut
Contoh :
“Ketika kamu
memukul adikmu. Aku merasa sangat sedih”
“Ketika kamu bertengkar
dengan kakakmu, aku merasa takut”
“Ketika adik main
game online seharian, aku sedih dan ingin menagis”
Jaga agar hubungan
tetap positif dengan pesan-pesan keberhasilan, kesenangan, hobby, atau
memberitahu ketika anak-anak membuat kita senang. Jangan menggunakan pesan
dengan pola “kamu”, misalnya “kamu membuatnya marah” atau “kamu sih kurang
perhatian”. Pesan dengan pola kamu dapat menyakiti hati orang yang diajak
bicara.
Leave a Comment